Bantu Entaskan Kemiskinan, BAKTI TASKIN Gandeng Perguruan Tinggi
Suka

Bantu Entaskan Kemiskinan, BAKTI TASKIN Gandeng Perguruan Tinggi

Dalam semangat memperkuat kolaborasi dan mempercepat pengentasan kemiskinan, sekitar seratus perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari seluruh Indonesia mengikuti rapat koordinasi virtual yang diselenggarakan oleh BAKTI TASKIN (Barisan Andalan Kesetiakawanan Pengentasan Kemiskinan). Pertemuan yang digelar melalui Zoom Meeting pada Rabu (7/5/2025) ini mengangkat tema “Sosialisasi dan Penjabaran Program Kerja Deputi IV DPP BATAS Bidang Pendidikan dan Vokasi".

Ketua Deputi Pendidikan dan Vokasi BAKTI TASKIN, Sunyoto, dalam paparannya menegaskan pentingnya prinsip link and match dalam setiap program. “Kami menerima berbagai masukan dari peserta daerah sebagai bahan penyempurnaan. Kami menekankan link and match, agar program kami benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, bukan sekadar wacana,” tutur dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang itu.

Dalam kesempatan tersebut, Sunyoto juga menjelaskan fokus kerja Deputi IV yang terbagi ke dalam tiga bidang utama:

A. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, bidang ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat miskin melalui pelatihan berbasis potensi lokal dan pengembangan sektor-sektor strategis. Terdiri atas lima sub bidang:

  1. Sub Bidang Teknologi dan Rekayasa: Fokus pada pelatihan keterampilan teknis seperti mekanik, kelistrikan, otomotif, dan manufaktur sederhana untuk mendukung produktivitas warga.
  2. Sub Bidang Agribisnis dan Agriteknologi: Memberikan pelatihan kepada masyarakat di bidang pertanian modern, peternakan, dan pengolahan hasil tani agar lebih bernilai jual.
  3. Sub Bidang Pariwisata dan Kuliner: Mendorong pengembangan potensi lokal di sektor wisata dan kuliner sebagai sumber pendapatan baru melalui pelatihan wirausaha dan manajemen usaha mikro.
  4. Sub Bidang Teknologi dan Informasi: Membekali peserta dengan kemampuan digital seperti pengelolaan media sosial, desain grafis, hingga dasar-dasar coding agar mampu bersaing di era ekonomi digital.
  5. Sub Bidang Seni dan Ekonomi Kreatif: Mendorong pengembangan produk kreatif seperti kerajinan tangan, seni pertunjukan, dan desain lokal yang dapat diangkat sebagai potensi ekonomi.
B. Bidang Pengembangan Talenta, Berperan penting dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan menyalurkan potensi generasi muda agar mampu keluar dari siklus kemiskinan melalui jalur pendidikan. Terdiri atas tiga sub bidang:

  1. Sub Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah: Mengawal akses dan kualitas pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu sejak jenjang dasar hingga menengah, termasuk penyediaan beasiswa dan pendampingan belajar.
  2. Sub Bidang Pendidikan Tinggi: Menjalin kerja sama dengan kampus untuk memberikan peluang kuliah dan pelatihan vokasional, termasuk program magang dan sertifikasi.
  3. Sub Bidang Pendidikan Non Formal: Menyasar masyarakat dewasa dan remaja putus sekolah melalui pelatihan keterampilan, literasi keuangan, pelatihan kewirausahaan, dan pembelajaran berbasis komunitas.
C. Bidang Humas dan Kerja Sama, berfungsi sebagai penghubung strategis antara program-program deputi dengan publik dan mitra eksternal. Terdiri atas dua sub bidang:
  1. Sub Bidang Humas: Bertanggung jawab atas diseminasi informasi, peliputan kegiatan, publikasi media sosial, hingga membangun citra positif organisasi di mata masyarakat.
  2. Sub Bidang Kerja Sama: Menjalin dan mengelola hubungan kelembagaan dengan instansi pemerintah, dunia usaha, LSM, dan perguruan tinggi untuk mendukung pelaksanaan program secara berkelanjutan dan terintegrasi.

Salah satu bentuk nyata sinergi tersebut adalah kemitraan strategis dengan sejumlah kampus, seperti Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Subang (UNSUB), Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), Universitas Stikubank (UNISBANK), Universitas Lampung (UNILA), Universitas Ivet (UNISVET), Institut Teknologi Sumatera (ITERA), dan lainnya. Perguruan tinggi diposisikan sebagai motor penggerak inovasi dan pelatihan keterampilan yang kontekstual dengan kebutuhan lokal.

Sekretaris Umum DPP BAKTI TASKIN, Suntoro, turut hadir memberikan arahan strategis. Ia menyampaikan apresiasi atas dedikasi Deputi Pendidikan dan Vokasi. “Kami berterima kasih atas komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran Deputi IV. Program ini tidak akan berjalan optimal tanpa semangat kolaboratif seperti ini,” ujarnya. Selain Sekjen DPP BAKTI TASKIN, juga hadir Wakil Sekretaris Umum DPP BAKTI TASKIN, Muhammad Ruslan yang memandu jalannya sesi diskusi.

Tagar:

Tulis Komentar

0 Komentar