DLH Mandailing Natal: Inovasi dan Komitmen Menuju Lingkungan Berkelanjutan
Melalui kerja sama strategis dengan PT PLN (Persero), DLH Mandaliling Natal mengembangkan sistem yang memungkinkan sampah organik dan anorganik tertentu diolah menjadi bahan bakar padat yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan energi industri maupun pembangkit listrik.
Proses dan Manfaat Program BBJP
Proses pengolahan sampah menjadi BBJP dimulai dengan pemilahan sampah di tingkat sumber. Sampah yang sudah dipilah kemudian dikeringkan, dicacah, dan diproses menjadi bahan bakar padat yang memiliki nilai kalori cukup tinggi. Produk akhir ini dapat digunakan sebagai subsitusi batu bara dalam proses pembakaran, sehingga mampu menekan emisi karbon dan mendukung transisi energi bersih.
Manfaat dari program ini tidak hanya dirasakan oleh sektor energi, tetapi juga oleh masyarakat secara langsung. Dengan berkurangnya volume sampah yang menumpuk, lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat. Selain itu juga, masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pengumpulan dan pemilahan sampah memperoleh tambahan pendapatan, menciptakan efek ekonomi sirkulasi di tingkat lokal.
Program BBJP juga mendukung target nasional pengurangan emisi gas rumah kaca dan sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke 7 (energi bersih dan terjangkau), tujuan ke 11 (kota dan komunitas berkelnjutan), serta tujuan ke 13 (penanganan perubahan iklim).
Sinergi dan Partisipasi Masyarakat
Kesuksesan program pengelolaan lingkungan tentu tidak bisa dilepaskan dari peran masyarakat. DLH Mandailing Natal secara aktif melakukan sosialisasi, pelatihan, dan kampanye kesadaran lingkungan di berbagai kecamatan.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk memahami pentingnya memilah sampah sejak dari rumah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta mendukung program pemerintah daerah dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Tulis Komentar
Anda harus login dulu untuk menulis komentar.