Tugas dan Fungsi DLH Kabupaten Banjar di Bidang Lingkungan Hidup
Inovasi Unggulan: Gamis hijau
Salah satu inovasi yang sudah terlaksana secara rutin oleh DLH Kabupen Banjar adalah gerakan rutin yang dikenal sebagai Gamis Hijau yang merupakan akronim dari Gerakan Menanam Hari Kamis untuk Penghijauan. Program ini ditujukan untuk menambah tutupan vegetasi, memperkuat fungsi lingkungan, meningkatkan resapan air, dan memberikan kontribusi terhadap mitigasi pemanasan global serta degradasi lingkungan.
Beberapa hal penting terkait Gamis Hijau:
- Program ini melibatkan instansi pemerintah, kecamatan, sekoahm swasta dan masyarakat umum untuk menanam pohon secara berkala setiap kamis.
- Sasaran kegiatan termasuk ruang terbuka hijau, lahan pinggir jalan, kantor atau institusi publik. Dengan aksi sederhana, misalnya menanam satu atau dua pohon, program ini diharapkan dapat memberikan efek pengurangan emisi gas rumah kaca, penurunan debu, dan peningkatan kesejukan lingkungan.
- Sebagai contoh spesifik, DLH Kabupaten Banjar melalui Gamis Hijau menanam pohon galam (Melaleuca leucadendron) di lahan rawa di Kecamatan Sungai Tabuk sebagai bagian dari upaya konservasi tanaman yang tumguh subur di lahan gambut.
Program ini menujukkan bahwa inovasi tidak selalu harus sangat kompleks atau mahal, dengan langkah rutin dan keterlibatan bersama, perubahan lingkungan yang positif dapat diwujudkan. Keberhasilan program ini juga tercermin dalam laporan bahwa realisasi program melebihi target yang ditetapkan.
Rencana Inovasi dan Program Ke Depan
DLH Kabupaten Banjar tidak berhenti sampai disitu, tetapi juga merancang inovasi dan program ke depan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Beberapa rencana tersebut antara lain:
- Melalui laman program resmi, DLH mencantumkan rencana kolaborasi untuk pengelolaan sampah dan mitigasi perubahan iklim antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Misalnya pengolahan sampah menjadi bahan bakar padat, edukasi pengolahan plastik, serta kampung iklim.
- Aktivitas penanaman pohon dalam skala yang lebih besar, misalnya program penanaman 13.000 bibit pohon di 20 kecataman, 13 kelurahan dan 277 desa di Kabuptan Banjar sebagai bagian dari gerakan “Revolsui Hijau”
- Upaya peningkatan ruang terbuka hijau, pemantauan kualitas udara dan air serta pengelolaan sampah secara sistematis. Sebagai contoh koordinasi DLH Provinsi dan DLH Kabuptan Banjar terkait pengajuan Pusat Daur Ulang (PDU) di tepi sungai Martapura sebagai lokasi pengelolaan sampah.
- Meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan, termasuk pelatihan dan edukasi masyarakat serta aparatur dalam bidang lingkungan hidup. Contohnya agenda pendidikan dan pelatihan yang telah direncanakan untuk tahun 2025.
Dengan rancangan ini, DLH Kabupaten Banjar tampak berorientasi tidak hanya pada pengelolaan kondisi lingkungan saat ini, tetapi juga menuju kondisi yang lebih baik keberlanjutan dan resilien terhadap perubahan.
Tantangan dan Harapan
Walaupun capaian DLH Kabupaten Banjar patut diapresiasi, terdapat beberapa tantangan yang perlu terus diatasi untuk mewujudkan visi lingkungan yang optimal. Tantangan tersebut antara lain:
- Partisipasi masyarakat yang masih perlu ditingkatkan dalam menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, serta memanfaatkan ruang terbuka hijau secara aktif. Sebagaimana disebut dalam laporan kinerja bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masih rendah.
- Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, termasuk laboratorium lingkungan, alat pemantau kualitas udara, fasilitas pengelolaan limbah, serta penguatan kelembagaan OPD. Sebagian hambatan tercantum dalam laporan tahun 2017 bahwa alat uji kualitas udara belum memadai.
- Koordinasi lintas sektor yang harus terus diperkuat, karena pengelolaan lingkungan bukan hanya tugas DLH saja tetapi memerlukan kolaborasi dengan berbagai OPD, masyarakat, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya. DLH Kabupaten Banjar telah melakukan langkah koordinasi tetapi ini harus menjadi agenda keberlanjutan.
Harapan ke depan adalah agar DLH Kabupaten Banjar dapat semakin menguatkan inovasi-inovasi tersebut, memperluas dampak program ke seluruh wilayah, khususnya desa/kelurahan, serta meningkatkan indikator kualitas lingkungan seperti tutupan hijau, kualitas udara, pengurangan sampah, dan resapan air.
Tulis Komentar
Anda harus login dulu untuk menulis komentar.