Guru BK Sumedang Tingkatkan Kompetensi di Ma'soem University
Di era digital yang berkembang pesat, peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah semakin krusial. Mereka tidak hanya menjadi tempat siswa berkeluh kesah, tetapi juga garda terdepan dalam membantu siswa beradaptasi dengan tantangan zaman. Menyadari pentingnya peran ini, Ma'soem University bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMA se-Sumedang mengadakan workshop untuk meningkatkan kompetensi para guru BK.
Kegiatan yang bertajuk “Optimalisasi Peran Guru BK di Era Pendidikan Berkelanjutan” ini diselenggarakan di SMAN 1 Sumedang dan dihadiri oleh puluhan guru BK dari berbagai SMA di Sumedang. Ketua MGBK SMA Sumedang, Rika, M. Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme guru BK. Menurutnya, guru BK memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang siswa, dan workshop ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang efektif.
Ma'soem University sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki perhatian terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling, merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam peningkatan mutu guru BK. Melalui workshop ini, Ma'soem University menghadirkan para ahli untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Salah satu narasumber utama dalam workshop ini adalah Muhammad Ridho Albari, M.Pd., dosen dari Prodi Bimbingan dan Konseling Ma'soem University. Dalam paparannya, Ridho menjelaskan berbagai perkembangan terkini dalam bidang bimbingan dan konseling. Ia menekankan bahwa perkembangan teknologi dan informasi yang pesat berdampak signifikan terhadap kehidupan siswa. Oleh karena itu, guru BK perlu mampu beradaptasi dengan perubahan ini dan mengembangkan pendekatan-pendekatan baru dalam memberikan layanan.
Ridho juga menyoroti pentingnya kemampuan guru BK dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa, baik masalah akademik, sosial, maupun emosional. Menurutnya, guru BK harus menjadi pendengar yang baik, mampu menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi siswa untuk berbagi masalah, serta memberikan solusi yang tepat. Dalam konteks ini, guru BK tidak hanya berperan sebagai konselor, tetapi juga sebagai sahabat dan fasilitator bagi siswa.
Selain itu, Adi Indradi Wazdi, S.Psi., M.M., dosen Perbankan Syariah Ma'soem University, memberikan perspektif menarik mengenai bagaimana guru BK dapat mengintegrasikan aspek keuangan dalam program bimbingan karir siswa. Ia menjelaskan bahwa literasi keuangan merupakan salah satu keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh generasi muda. Guru BK dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi keuangan kepada siswa, sehingga mereka dapat merencanakan masa depan dengan lebih baik. Hal ini penting mengingat tantangan ekonomi yang semakin kompleks di era globalisasi.
Tulis Komentar
Anda harus login dulu untuk menulis komentar.