

UNNES Gelar Halalbihalal, Ustaz Wijayanto Berikan Pencerahan
Acara Halalbihalal kali ini terasa semakin berkesan dengan kehadiran penceramah kondang, Ustaz Drs. H. Wijayanto, M.A. yang dikenal luas karena gaya ceramahnya yang ringan, lucu, namun sarat makna.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Wijayanto menjelaskan bahwa secara etimologis, istilah halalbihalal memiliki tiga akar sejarah penting. Pertama, praktik kekeluargaan di lingkungan Mangkunegaran. Kedua, inisiasi K.H. Hasyim Asy’ari dan Presiden Soekarno dalam merekatkan bangsa pasca kemerdekaan. Ketiga, tradisi yang dilakukan K.H. Ahmad Dahlan yang mengumpulkan masyarakat Kauman di Yogyakarta untuk mempererat ukhuwah.
“Halalbihalal adalah konstruksi budaya, terutama budaya Jawa, yang menggabungkan nilai religius dan sosial secara harmonis. UNNES sebagai kampus konservasi harus menjaga nilai-nilai luhur ini,” ungkap Ustaz Wijayanto.
Lebih lanjut, penulis buku “Jodohku, Maunya Kamu” itu memaknai halalbihalal dalam lima pengertian. Salah satunya adalah mengurai benang yang kusut.
“Kalau ada hubungan yang kusut di antara kita, itu artinya hubungan kita sedang tidak baik. Tapi alhamdulillah, hari ini, tidak ada benang kusut di antara kita semua,” tegasnya dengan nada humor yang disambut tawa hangat para hadirin.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UNNES, Prof. Dr. dr. Mahalul Azam, M.Kes. selaku pengarah kegiatan menyebut, Halalbihalal ini diselenggarakan sebagai wujud nyata dari komitmen UNNES dalam membangun kebersamaan dan sinergi antar seluruh civitas akademika, serta untuk merayakan nilai-nilai persatuan dan toleransi yang telah menjadi bagian dari identitas UNNES.
Tulis Komentar
Anda harus login dulu untuk menulis komentar.