Strategi Actuating DLH Kota Ninjai: Mewujudkan Kota Bersih melalui Tindakan Nyata
Instruksi dan himbauan yang jelas: Pimpinan DLH menyampaikan pesan langsung kepada patugas kebersihan, Kepala Kelurahan, hingga masyarakat tentang pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah. Hal ini telah terbukti menjadi bagian dari fungsi actuating dalam pengelolaan persampahan.
Penyediaan sarana dan prasarana: Misalnya pengaktifan TPS 3R di Kelurahan Jati Utomo sebagai bagian dari pengelolaan berbasis masyarakat. walaupun sempat mengalami kendala, keberadaan fasilitas ini penting untuk memberikan titik nyata bagi masyarakat agar bisa bertindak.
Edukasi dan pelatihan: DLH menyediakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat dan komunitas pengelola lingkungan agar tahu bagaimana mengolah plastik, menyortir, mengemas, mengirim ke bank sampah atau jalur daur ulang. Program ini menyasar rumah tangga, sekolah, komunitas.
Monitoring dan evaluasi: Fungsi actuating juga mengandung langkah pengawasan dan evaluasi, bagaimana masyarakat sudah memisahkan sampah plastik, apakah bank sampah aktif, apakah volume sampah yang masuk ke jalur daur ulang meningkat.
Data ini penting untuk menilai efektivitas program. Penelitian menunjukkan bahwa DLH Kota Binjai cukup mampu melaksanakan komunikasi dan hubungan kerja yang baik antara pimpinan dan bawahan sehingga fungsi actuating dapat berjalan.
Insentif dan penghargaan: Mendorong partisipasi bukan hanya dengan himbauan, tetapi juga dengan pemberian penghargaan atau insentif kepada kelompok masyarakat atau bank sampah yang aktif. Ini adalah bagian dari pendekatan actuating yang memotivasi tindakan nyata.
Tulis Komentar
Anda harus login dulu untuk menulis komentar.