Dusun Karangnongko, Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar memiliki potensi luar biasa sebagai penghasil jambu biji merah. Namun, potensi ini sering kali terhambat oleh tantangan klasik: harga jambu yang anjlok saat musim hujan karena permintaan menurun. Jambu yang biasanya hanya diolah menjadi jus, kurang diminati di cuaca dingin.

Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Desa Nglegok hadir dengan inovasi baru untuk memberdayakan masyarakat lokal. Pada Sabtu (18/01/2025), mereka sukses menggelar pelatihan pembuatan selai dan puding jambu biji di rumah Kepala Dusun Karangnongko. Pelatihan ini melibatkan 25 ibu-ibu setempat, yang dengan antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Najma Shakira Anindita, mahasiswi Program Studi Manajemen sekaligus pemimpin inovasi ini, menekankan pentingnya memanfaatkan hasil panen secara maksimal.

“Kami ingin membantu warga mengolah jambu menjadi produk yang lebih tahan lama dan bernilai jual tinggi. Ini juga membuka peluang usaha baru yang bisa mendukung ekonomi keluarga, terutama saat musim hujan,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan ini tidak hanya mengajarkan teknik dasar pembuatan selai dan puding, tetapi juga menekankan aspek pengemasan yang menarik dan higienis. Para peserta diberikan panduan langkah demi langkah, mulai dari pemilihan bahan berkualitas hingga tips pemasaran.

Ita Marta Sari, Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), mengungkapkan rasa senangnya atas pelatihan yang diadakan.

“Saya sangat senang dan tertarik dengan ide ini. Biasanya jambu hanya kami jual mentah atau dijadikan jus. Dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bernilai,” ucapnya.

Semangat warga Karangnongko untuk belajar dan mencoba hal baru menjadi pemandangan yang menginspirasi. Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN UNNES berharap potensi lokal yang melimpah tidak lagi terhambat oleh musim atau cuaca, melainkan menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan.