Universitas Ma’soem kembali menyelenggarakan agenda strategis bertajuk Rapat Dengar 2025, sebuah forum aspiratif yang menjadi ruang dialog antara mahasiswa dan lembaga kemahasiswaan untuk memperkuat arah pengembangan kampus. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 21 November 2025 tersebut diprakarsai oleh DPM Universitas Ma’soem melalui Biro Publikasi dan Dokumentasi Parlemen Sangga Palapa 25’26. Melalui forum ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan suara, masukan, dan evaluasi terhadap berbagai aspek kehidupan akademik maupun non-akademik di kampus.
Rapat dengar merupakan tradisi penting dalam tata kelola organisasi mahasiswa. Forum ini memastikan adanya alur komunikasi yang sehat antara para pemangku kepentingan di lingkungan kampus, khususnya antara mahasiswa dan perwakilan lembaga legislatif mahasiswa. Melalui forum terbuka ini, berbagai isu strategis dapat dibahas secara komprehensif, mulai dari kendala perkuliahan, fasilitas, layanan akademik, hingga program pengembangan mahasiswa.
Pada pelaksanaan tahun ini, Rapat Dengar 2025 mengusung semangat yang terangkum dalam slogan “Satu Suara, Wujudkan Aspirasi!” Slogan tersebut menegaskan bahwa setiap suara mahasiswa memiliki nilai dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi arah kebijakan kampus. Dalam suasana dialogis, peserta forum diberikan ruang untuk menyampaikan pendapat secara langsung. Tak hanya itu, forum ini juga dihadiri oleh unsur perwakilan organisasi kemahasiswaan, sehingga proses perumusan gagasan dapat berlangsung lebih terstruktur.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan agenda dan tujuan rapat oleh perwakilan DPM. Pada sesi awal, peserta mendapatkan penjelasan menyeluruh mengenai pentingnya forum aspiratif dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas lembaga mahasiswa. DPM menegaskan bahwa Rapat Dengar 2025 bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan wahana evaluasi dan perbaikan. Setiap masukan mahasiswa diupayakan menjadi dasar penyusunan rekomendasi yang akan dibawa ke pihak rektorat dan fakultas.
Setelah sesi pembukaan, dialog terbuka menjadi inti dari kegiatan ini. Mahasiswa dari berbagai program studi menyampaikan beragam topik yang mencerminkan dinamika kampus. Ada yang menyoroti kebutuhan peningkatan fasilitas belajar, pengembangan teknologi pendukung akademik, hingga usulan kegiatan kemahasiswaan yang lebih kolaboratif. Di sisi lain, isu terkait kesejahteraan mahasiswa, akses beasiswa, serta dukungan terhadap kegiatan kompetisi akademik dan non-akademik turut menjadi sorotan.
Setiap aspirasi dicatat secara sistematis oleh tim Biro Publikasi dan Dokumentasi agar dapat dirangkum dalam laporan resmi. Pendekatan ini memastikan bahwa seluruh masukan ditangani secara objektif dan tidak ada suara yang terabaikan. Selain itu, forum juga memberikan kesempatan kepada perwakilan organisasi mahasiswa untuk memberikan tanggapan awal atau klarifikasi atas isu yang disampaikan, menciptakan pola komunikasi dua arah yang efektif.
Salah satu hal yang menonjol dalam kegiatan ini adalah komitmen mahasiswa untuk turut serta mengawal arah masa depan Universitas Ma’soem. Banyak usulan yang berorientasi pada penguatan kualitas lingkungan belajar, peningkatan layanan administrasi akademik, hingga pengembangan pusat kegiatan mahasiswa agar lebih adaptif terhadap kebutuhan generasi saat ini. Forum berjalan kondusif dengan suasana yang menghargai setiap pendapat, mencerminkan kedewasaan mahasiswa dalam menyampaikan gagasan.
Seiring berlangsungnya forum, pihak DPM juga menegaskan bahwa seluruh hasil rapat dengar akan diolah menjadi dokumen rekomendasi resmi. Dokumen tersebut nantinya akan dikonsultasikan dalam agenda lanjutan bersama pimpinan universitas. Dengan demikian, Rapat Dengar 2025 tidak hanya berhenti pada tahap diskusi, tetapi juga berorientasi pada implementasi. Hal inilah yang menjadi nilai penting dari forum aspiratif—bahwa suara mahasiswa dapat memberikan dampak nyata pada kebijakan kampus.
Menjelang penutupan, peserta forum menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Mereka menilai bahwa forum aspiratif seperti ini memberikan ruang penting bagi partisipasi aktif mahasiswa, sekaligus menjadi bukti bahwa Universitas Ma’soem terus memperkuat budaya komunikasi yang terbuka dan inklusif. Kegiatan ditutup dengan penyampaian ucapan terima kasih dan ajakan untuk terus menjaga semangat kolaborasi demi masa depan kampus yang lebih baik.
Rapat Dengar 2025 menjadi bukti bahwa aspirasi mahasiswa di Universitas Ma’soem dihargai dan diposisikan sebagai elemen penting dalam pembangunan kampus. Dengan mengedepankan dialog, transparansi, dan kolaborasi, kegiatan ini diharapkan menjadi landasan untuk memperkuat budaya partisipatif di lingkungan akademik. Melalui “Satu Suara”, mahasiswa diajak untuk terus menghadirkan kontribusi bagi kemajuan institusi pendidikan tempat mereka bertumbuh.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini