Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui laman resminya https://dlhsumut.org/, menunjukkan komitmen serius dalam membenahi berbagai persoalan pencemaran lingkungan yang kian mengkhawatirkan.
Berbagai isu limbah domestik, kerusakan hutan, dan pencemaran sungai telah menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem di daerah ini. Melalui koordinasi lintas sektoral serta dukungan dari seluruh komponen masyarakat, DLH Sumut terus menggalakkan berbagai program nyata, di antaranya Gerakan Penyelamatan Sungai Deli dan Belawan serta Gerakan Sosialisasi Sungai Bebas Sampah.
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dengan tingkat aktivitas ekonomi dan kepadatan penduduk yang tinggi. Kondisi ini berdampak langsung terhadap peningkatan volume limbah, baik dari rumah tangga, industri, maupun sektor pertanian. Limbah domestik yang tidak terkelola dengan baik seringkali mengalir ke sungai-sungai, menimbulkan bau tidak sedap dan mencemari sumber air masyarakat.
Selain itu, kerusakan hutan akibat aktivitas pembalakan liar dan alih fungsi lahan menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan lingkungan. Hutan yang seharusnya berperan sebagai penyerap karbon dan penahan airt kini berkurang drastis, menyebabkan bencana ekologis seperti banjir, longsor, dan kekeringan di beberapa wilayah.
Sementara itu, pencemaran sungai, khususnya di Sungai Deli dan Belawan, menjadi perhatian utama DLH Sumut. Sungai-sungai yang dulunya menjadi sumber kehidupan dan sarana transportasi masyarakat kini berubah menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah cair.
Kondisi air yang keruh dan berbau menjadi bukti nyata bahwa permasalahan lingkungan ini membutuhkan langkah cepat dan terintegrasi.
DLH Sumut menyadari bahwa upaya penanganan pencemaran lingkungan tidak bisa dilakukan secara persial. Diperlukan sinergi lintar sektor antara pemerintah daerah, instansi vertical, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat.
Oleh karena itu, DLH terus mendorong terbentuknya Forum Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup yang melinatkan berbagai pihak untuk merumuskan kebijakan dan aksi nyata di lapangan.
Kolaborasi ini diwujudkan melalui program pengwasan limbah industri, pengendalian pencemaran air, serta rehabilitasi kawasan hutan yang rusak. Industri diminta untuk memperkuat pengelolaan limbah cair melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang memenuhi baku mutu lingkungan.
Pemerintah daerah juga berperan dalam memperketat izin lingkungan dan melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Salah satu inisiatif penting yang digagas DLH Sumut adalah Gerakan Penyelamatan Sungai Deli dan Belawan. Gerakan ini merupakan bentuk aksi nyata dalam memulihkan kualitas air sungai dan mengembalikan fungsi ekologisnya.
Melalui gerakan ini, DLH melakukan kegiatan pembersihan sungai, penanaman pohon di bantaran, serta pengawasan terhadap pembuangan limbah ilegal.
Selain kegiatan fisik, gerakan ini juga menekankan pada aspek edukasi. Masyarakat di sekitar aliran sungai diberikan pemahaman menganai pentingnya menjaga kebersihan sungai dan dampak buruk yang akan ditimbulkan jika sungai terus tercemar.
Pendekatan sosial budaya juga dilakukan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan lembaga keagamaan agar pesan pelestarian lingkungan lebih mudah diterima oleh warga.
Untuk memperkuat upaya pelestarian lingkungan, DLH Sumut meluncurkan Gerakan Sosialisasi Sungai Bebas Sampah. Gerakan ini bertujuan membangun kesadaran kolektif masyarakat agar tidak menjadikan sungai-sungai senagai tempat pembuangan akhir.
Edukasi ini dilakukan melalui sekolah-sekolah, kelompok masyarakat, hingga media sosial dengan pesan sederhana namun kuat: “Sungai Bersih, Hidup Sehat.â€
Melalui kegiatan ini, masyarakat didorong untuk melakukan pemilahan sampah dari sumbernya, mendaur ulang dan mengelola sampah organik secara mandiri. Pemerintah daerah juga menyediakan sarana pendukung seperti tempat penampungan sampah sementara dan fasilitas pengangkutan agar sampah tidak lagi dibuang sembarangan ke sungai.
DLH Sumut melalui laman resminya https://dlhsumut.org/ menegaskan bahwa keberhasilan program-program lingkungan tidak akan tercapai tanpa ada dukungan dari masyarakat. oleh karena itu, partisipasi aktif warga menjadi kunci utama.
Banyak komunikasi lokal kini telah terbentuk, seperti kelompok pecinta alam, relawan sungai dan komunitas daur ulang yang ikut berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan gotong royong membersihkan sungai, kampanye pengurangan plastic sekali pakai, hingga penanaman pohon di kawasan perkotaan kini semakin sering digelar. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan bersih mulai tumbuh dan berkembang.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen kuat dari berbagai pihak, DLH Sumut optimistis dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Melalui langkah-langkah strataegis seperti pengendalian limbah, rehabilitasi hutan, dan penyelamatan sungai, Sumatera Utara diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Gerakan penyelematan Sungai Deli dan Belawan serta kampanye Sungai Bebas Sampah bukan hanya sekadar program sesaat, tetapi menjadi fondasi menuju masa depan yang lebih hijau dan lestari. Dengan kerja sama semua pihak, cita-cita menjaikan Sumatera Utara sebagai propvinsi yang bersih, asri, dan ramah lingkungan bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan.
Guest - Universitas Ma'soem
Penulis belum menyertakan bioografi
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini